Manfaat Kurkumin Untuk Regenerasi Kulit Wajah dan Seluruh Tubuh
Manfaat kurkumin untuk regenerasi kulit. Regenerasi kulit merupakan proses perbaikan lapisan kulit yang terjadi di seluruh bagian kulit, baik wajah dan tubuh. Regenerasi ini terjadi di lapisan dasar epidermis, stratum basale, tempat terjadinya formasi sel kulit baru Kulit manusia – Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.
Regenerasi kulit identik dengan perawatan kulit wajah maupun penyembuhan luka. Untuk perawatan kulit wajah, biasanya kurkumin dijadikan sebagai masker wajah ataupun sebagai bahan untuk eksfoliasi. Dikarenakan kurkumin mengandung anti oksidan tinggi , dapat mencegah penuaan dini, melindungi kulit dari sinar UV berlebih, dan mengurangi kerutan wajah.
Manfaat Kurkumin Untuk Regenerasi Kulit yang Terluka
Luka pada kulit dapat terjadi dikarenakan oleh kerusakan kimiawi dan fisikal. Walaupun kulit vertebrata mempunyai respon khusus terhadap kerusakan kulit dengan pemeliharaan rutin, yaitu proses regeneratif, tetapi proses ini mempunyai batasan jika kerusakan jaringan kulit terlalu parah. Apalagi, ketika luka pada kulit sembuh, biasanya meninggalkan bekas luka yang sulit hilang.
Untuk menghilangkan bekas luka tersebut, dilakukan berbagai macam cara cangkok kulit sebagai solusi yang paling “maksimal”. Namun, cangkok kulit ini terbatas pada pendonor yang sedikit, pendonor yang mempunyai morbiditas, rasa sakit, dan kemungkinan infeksi. Untuk mengatasi kekurangan tersebut, pendekatan rekayasa jaringan telah diselidiki untuk meregenerasi kulit dengan merangsang sel endogen atau eksogen dengan dukungan Biomaterial, faktor pertumbuhan, dan obat antibakteri.
Manfaat Kurkumin Untuk Regenerasi Luka dengan Menggunakan Film
Belakangan ini pembalut luka berkembang menjadi Film (lapisan) berbasis biomaterial canggih yang mendukung atau mempercepat regenerasi kulit. Oleh karena itu, pada penelitian yang dilakukan oleh Xiaocui Liu, dkk di Institute of Biomedical and Pharmaceutical Technology, Fuzhou University mengaplikasikan manfaat kurkumin untuk regenerasi kulit yang dipadukan dengan bentuk chitosan/lapisan aloe sehingga kurkumin dapat terlepas secara kontinu dan mempercepat penyembuhan luka dan regenerasi kulit.
Bahan cangkok kulit yang efektif harus mampu menyatu dengan sel inang dan melakukan proliferasi (pengulangan siklus sel) dan diferensiasi (sel berubah karakter menjadi sel yang ingin disembuhkan), yang sangat bergantung pada lingkungan mikro sekitar yang diciptakan oleh interaksi material biokimia dengan sel dan jaringan inang. Polisakarida natural seperti aloe vera (aloe) dan chitosan telat diteliti akan menjadi material yang efektif untuk pembalut luka dan menyembuhkan luka tersebut, dikarenakan mereka mengandung moisturizer dan biocompatibility (kemampuan untuk tidak menimbulkan efek yang tidak baik).
Penelitian yang dilakukan oleh Xiaocui Liu, menambahkan curcumin pada film (lapisan) yang dibuat, sebagai fungsi regenerasi dan rekonstruksi jaringan kulit dengan menstimulasi faktor penumbuh, dan diikuti dengan sintesis kolase dan menghidupkan kembali sel-sel epitel. Terlebih lagi, kurkumin dapat digunakan sebagai anti-inflamasi dan anti-mikroba.
Manfaat Kurkumin Dalam Penyembuhan Luka Dalam Skala Penelitian In Vivo
Eksperimen in vivo merupakan penelitian yang dilakukan dengan menggunakan organisme hidup utuh. Dalam penelitian tersebut menggunakan tikus putih hidup yang dioperasi dan dibuat luka terbuka sebesar 20 mm diameternya (telah mendapatkan izin praktek). Luka tersebut dibuat sebanyak 4 buah di bagian dorsal (bagian atas) dengan diameter dan ketebalan yang sama. Luka tersebut akan ditutup dengan pembalut luka yang masing-masing akan berbeda.
Pembalut luka pertama sebagai kontrol yaitu menggunakan bahan kasa, pembalut luka kedua (film 1) menggunakan chitosan atau aloe, pembalut luka ketiga (film 2) menggunakan chitosan atau aloe dan PLGA (poly(lactic-co-glycolic acid) yang merupakan kopolimer zat tambahan yang telah disetujui oleh food and drug administration, yang memiliki efek terapeutik untuk penyembuhan luka baik akut maupun kronis. Dan yang terakhir, pembalut luka ke empat (film 3) menggunakan chitosan atau aloe, PLGA, dan kurkumin.
Gambar di atas merupakan gambar hasil penelitian kukurmin memberikan pengaruh yang sangat besar dalam regenerasi kulit terkhususnya dalam penyembuhan luka.
Gambar A, menjelaskan bahwa penelitian tersebut menggunakan satu ekor tikus putih yang dibuat beberapa buah luka operasi, yang masing-masing luka tersebut ditutup dengan pembalut luka yang berbeda-beda. Luka-luka tersebut dibalut dengan kasa, film 1, film 2, dan film 3.
Pada gambar B, menjelaskan penampakan perkembangan luka yang telat dibalut dalam hari ke- 0, 7, dan 14. Menurut hasil penelitian, perkembangan luka mulai tampak terlihat jelas perbedaannya pada hari ke-7. Luka yang dibalut dengan kasa, masih tampak lebih lebar dari pada luka yang lain. Sedangkan untuk luka yang dibalut dengan film 1, film 2, dan film 3 sudah mulai tertutup jaringan-jaringan kulit baru.
Masih dengan gambar B, di hari ke-14 luka yang dibalut dengan kasa masih nampak cukup besar dibandingkan dengan luka-luka yang lain, akan tetapi luka tersebut sudah mengering. Sedangkan luka dengan film 1, sudah hampir tertutup semuanya dan jaringan kulit disekitar luka sudah sembuh, begitu pula dengan luka yang dibalut dengan film 2. Luka yang dibalut film 2 sudah sembuh seluruhnya, hanya meninggalkan satu garis bekas luka saja. Sedangkan untuk film 3, luka tersebut sudah sembuh seluruhnya tanpa ada bekas luka mengering.
Sedangkan gambar C menjelaskan besarnya penampang luka dari waktu ke waktu. Jelas terlihat, untuk luka dengan kasa, penampang area luka merupakan yang terbesar dari yang lain, disusul dengan film 1 dan film 2 yang mempunyai penampang luka hampir sama. Sedangkan penampang luka film 3, mempunyai penampang luka yang paling kecil.
Untuk gambar D, menjelaskan masing-masing kecepatan penyembuhan luka. Dapat dilihat dengan jelas bahwa luka dengan kasa memiliki waktu penyembuhan yang rendah persentasenya membuktikan jika luka tersebut membutuhkan waktu paling lama untuk sembuh dibanding dengan luka yang lain. Sedangkan luka dengan film 3 memiliki persentase waktu yang paling tinggi, menandakan luka dengan film 3 mempunyai waktu yang paling cepat untuk penyembuhan.
Kesimpulan
Penelitian yang dilakukan oleh Xiaocui Liu, dkk di Institute of Biomedical and Pharmaceutical Technology, Fuzhou University dapat disimpulkan bahwa film atau lapisan yang dibuat dengan chitosan atau aloe mempunyai pengaruh lebih baik dan lebih cepat untuk regenerasi sel kulit, terlebih lagi ketika lapisan terebut ditambah dengan kurkumin. Kurkumin berperan sebagai anti-inflamasi dan anti-bakteri. Dengan ditambahkannya kurkumin, luka yang dibuat pada tikus untuk penelitian, terbukti lebih cepat tertutup dan sembuh dibanding dengan luka yang dibalut hanya menggunakan kasa, ataupun luka yang dibalut hanya dengan lapisan chitosan atau aloe tanpa kurkumin. Disamping itu, bekas luka yang seharunya ada sehabis proses penyembuhan lebih sedikit dibanding dengan luka yang dibalut lapisan tanpa kurkurmin.
Sumber: doi.org/10.1016/j.cej.2018.11.073
Penulis: Ibriah Sonia