Curcuminoids Pengubah Lipid pada Diabetes Mellitus tipe 2
Curcuminoids pengubah lipid pada diabetes mellitus tipe 2 – Diabetes adalah penyakit kronis (jangka panjang) yang mempengaruhi bagaimana tubuh anda dapat mengubah makanan menjadi energi. Kebanyakan dari makanan yang anda makan akan diubah menjadi gula atau glukosa dan menyebar melalui pembuluh darah. Ketika gula darah meningkat, itu merupakan sinyal untuk pankreas agar melepaskan insulin. Insulin berperan sebagai “kunci” agar gula darah dalam sel tubuh dapat digunakan sebagai energi.
Tetapi, jika anda mempunyai penyakit diabetes, tubuh tidak dapat membuat insulin yang cukup atau tidak dapat menggunakan insulin sebagaimana mestinya. Ketika tidak ada insulin yang cukup atau sel tubuh berhenti merespon insulin, terlalu banyak gula yang terkandung dalam aliran darah. Lambat laun, hal tersebut menyebabkan penyakit yang serius, seperti penyakit hati, kehilangan penglihatan, dan penyakit ginjal. (What is diabetes? | CDC)
Menurut WHO, diabetes merupakan penyakit paling mematikan urutan ke-3 di dunia, setelah penyakit stroke dan jantung. Dikarenakan diabetes tidak hanya menyerang orang dewasa, tetapi juga anak-anak. Penyakit ini merupakan penyakit yang dapat menurun ke anak-anak penderita. Disamping itu, Indonesia mendapatkan tempat ke-6 sebagai negara penderita diabetes terbanyak di dunia. Dan terdapat tiga tipe penyakit diabetes, yaitu : tipe 1, tipe 2, dan diabetes gestasional (diabetes ketika hamil).
Curcuminoids Pengubah Lipid pada Diabetes Mellitus tipe 2:
Dalam sebuah karya tulis ilmiah yang tulis Yunes Panahi, dkk yang berjudul “Curcuminoids modify lipid profile in type 2 diabetes mellitus: A randomized controlled trial” menjelaskan bahwa Diabetes tipe 2 meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular dan juga mengganggu metabolisme lipid dan lipoprotein. Sedangkan curcuminoid adalah produk alami dengan sifat antidiabetic dan “lipid-modifying actions” (dapat merubah lipid), tetapi efikasinya terhadap dislipidemia (kandungan lemak dalam darah terlalu tinggi atau rendah) dalam diabetes belum cukup dipelajari. Oleh karena itu, Panahi dkk melakukan studi lebih lanjut mengenai hal tersebut. Curcuminoid merupakan zat aktif yang memberikan pengaruh warna kuning pada kunyit (Curcuma longa Linn), yang sudah dipakai sejak lama oleh kawasan Asia Selatan dan Timur Tengah dalam masakannya.
Selanjutnya, penelitian tersebut bertujuan untuk mendapatkan efikasi dari penggunaan curcuminoid (zat aktif yang terdapat dalam kunyit) sebagai suplemen, dan piperine (zat aktif yang terdapat dalam lada hitam) sebagai penambah absorbsi curcuminoid pengubah lipid pada diabetes tipe 2, ada atau tidaknya peningkatan lipid pada pasien tersebut.
Penelitian ini dilakukan pada orang dewasa dengan umur 18-65 tahun yang didiagnosa memiliki penyakit diabetes tipe 2 berdasarkan hasil lab Fasting Plasma Glucose (FPG) > 126 mg/dL, glycated hemoglobin (HbA1C) > 6.5% atau penggunaan obat anti-diabetes sebanyak 118 orang. Kecuali orang-orang yang termasuk dalam kriteria hamil, menyusui, tidak menyetujui untuk ikut dalam uji eksperimen, sedang mengikuti uji coba lain, penyakit liver kronis, gagal ginjal, penyakit inflamasi kronis seperti rheumatoid arthritis dan infeksi akut, penyakit endokrin selain diabetes tipe 2, gangguan obsesif kompulsif, hyperglycemia karena penyebab sekunder, sedang mendapatkan terapi hormon atau terapi pengobatan herbal yang lain, hipersensitivitas terhadap penelitian pengobatan, dan kurangnya kepatuhan terhadap penelitian pengobatan.
Penelitian ini dilakukan selama 12 minggu, dengan menggunakan placebo sebagai kontrol. Subjek penelitian dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok yang mendapatkan kapsul berisi 500 mg curcuminoid yang dicampur dengan 5 mg piperine, dan kelompok yang mendapatkan placebo dengan ukuran, bentuk, dan warna yang sama persis dengan kapsul curcuminoid dengan standar penanganan sesuai dengan pasien diabetes tipe 2. Kapsul tersebut dikonsumsi sebanyak 2 kali dalam sehari. Disamping itu, dilakukan cek laboratorium pada awal dan akhir penelitian.
Hasil Penelitian
Adapun konsentrasi yang dicek adalah konsentrasi serum lipid seperti kolesterol (TC), low-density lipoprotein cholesterol (LDL-C) atau kolesterol jahat penyebab penyakit jantung koroner dan stroke, high-density lipoprotein cholesterol (HDL-C) atau kolesterol baik yang berguna untuk menyingkirkan jenis kolesterol berbahaya lain dalam darah, triglycerides (TG) yang merupakan salah satu jenis lemak yang banyak ditemukan dalam darah, lipoprotein(a) [Lp(a)] zat yang berguna untuk mengangkut lemak secara besar-besaran ke seluruh tubuh, dan non-HDL-c yang merupakan salah satu kolesterol pada lipoprotein yang terlibat dalam pengerasan arteri.
Adapun hasil dari penelitian ini terlihat ada pengurangan dalam konsentrasi serum lipid yang sangat signifikan pada kedua kelompok tersebut. Hasilnya sebagai berikut:
Kesimpulan
Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan curcuminoids ditambah dengan piperine sebagai pelengkap selama 12 minggu pada pasien diabetes tipe 2, dapat menurunkan Lp(a) atau lipoprotein dan meningkatkan HDL-C atau kolesterol baik. Sangat penting untuk mengetahui kadar konsentrasi dari Lp(a), oleh karena itu produk alami seperti curcuminoids dapat dijadikan suplemen untuk mengatasi dyslipidaemias di pasien diabetes tipe 2.
SUMBER : https://doi.org/10.1016/j.ctim.2017.05.006
Penulis : Ibriah Soniya