Apakah Omicron Berbahaya? – Coronavirus yang menjangkit seluruh dunia memiliki varian virus yang sangat banyak. Contoh jenis varian yang telah ditemukan adalah, Alpha, beta, gamma, delta, omicron, lambda dan Mu. Khusus untuk Omicron, virus ini termasuk kedalam varian yang diwaspadai atau Variant of Concern.
Apakah Omicron Berbahaya? Bagaimana Omicron terbentuk?
Mari kita awali dengan Mutasi virus. Virus hidup dan berkembang biak menjadi parasit pada sel inang. Sang Inang sendiri akan mempertahankan diri menggunakan sistem kekebalan tubuh. Dari sini, sel virus harus beradaptasi terhadap serangan sel imun. Cara beradaptasi sel virus adalah dengan bermutasi. Sel virus yang telah bermutasi tidak dapat dikenali oleh sistem kekebalan dan bisa terus menjadi parasit.
Lihat sejarah bagaimana COVID-19 dari masa ke masa
Dari sini kita tahu, Omicron merupakan salah satu bentuk Coronavirus yang telah berhasil merubah diri dan menjadi besar dan menjangkit banyak orang di seluruh dunia.
Ciri-ciri gejala Omicron?
Omicron merupakan bagian dari Coronavirus yang menyerang sistem pernapasan manusia. Setiap orang juga memiliki gejala yang mungkin berbeda. Namun secara umum, gejala-gejala yang bisa dialami oleh penderita Omicron sebagai berikut:
- Sakit Kepala
Gejala ini sering dikeluhkan oleh banyak penderita Omicron. Menurut studi lainya, gejala sakit kepala yang diderita oleh mereka cenderung lebih sakit. Rasa sakit kepala bisa seperti berdenyut, menekan hingga bagai tertusuk dari dua sisi.
- Pilek, Bersin dan Batuk
Gejala-gejala ini memang terlihat seperti flu biasa, namun perlu diwaspadai, gejala tersebut bisa jadi adalah salah satu gejala dari Omicron. Biasanya gejala ini akan dilanjutkan dengan sakit tenggorokan dan bahkan anosmia.
- Anosmia
Anosmia merupakan gejala yang cukup menakutkan. Anosmia adalah indikator terkuat infeksi COVID-19. Anosmia adalah gejala indera penciuman tidak dapat bekerja dengan baik bahkan tidak bisa mencium sama sekali. Selain kehilangan kemampuan indera penciuman, beberapa penderita juga tidak dapat merasakan rasa makanan maupun minuman.
- Kelelahan
Meskipun kelelahan merupakan hal yang sangat umum. Banyak sekali penyakit yang memiliki Kelelahan sebagai indikator infeksi. Tetapi, jika kelelahan itu terjadi secara tiba-tiba dan juga ditambah beberapa indikator sebelumnya, kemungkinan infeksi COVID-19 semakin besar.
Perbedaan Omikron dengan Varian COVID-19 Lainnya:
Omicron merupakan bentuk mutasi baru dari Coronavirus. Perbedaan yang dapat dilihat antara Omicron dengan jenis varian lainnya sebagai berikut:
- Daya Tular
Dibandingkan dengan Varian yang pertama kali muncul di Wuhan, Omicron dapat menular 7x lebih cepat. Jika dibandingkan dengan Varian Delta, Omicron dapat menular hingga 5x lebih cepat.
- Keparahan Penyakit
Meski dapat menular dengan cepat. Penyakit yang diderita cenderung lebih ringan dibanding varian Delta. Meskipun begitu, Jika banyak orang-orang yang terjangkit, rumah sakit dan fasilitas kesehatan akan cepat penuh dan penanganannya akan menjadi kewalahan.
- Jenis tes
Khusus untuk Omicron, metode tes PCR yang bisa digunakan adalah Whole Genome Sequencing, namun pemerintah Indonesia telah membuat metode SGTF atau S Gene Target Failure khusus Omicron.
- Efektivitas Vaksin
Vaksin yang dibuat merupakan hasil dari penelitian jenis virus yang lama. Dikarenakan Omicron merupakan jenis varian baru, dikhawatirkan jenis ini tidak dapat dikenali oleh sistem kekebalan manusia.
Itulah sekilas informasi tentang Varian baru Omicron. Untuk cara mencegahnya kamu dapat lihat disini.